Kamis, 24 September 2015

PDAM, BERIKAN AIR KAMI



PDAM, BERIKAN AIR KAMI
Oleh : Agus Kurniawan

Air bersih adalah salah satu kebutuhan dasar dari setiap manusia dimuka bumi ini. Dengan air bersih kita dapat hidup dengan baik. Air merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Air banyak memberikan manfaat yang besar terhadap kehidupan. Salah satu manfaatnya yaitu dapat menjaga kesehatan tubuh, selain berguna untuk memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Tetapi jika air bersih itu tidak bisa kita dapatkan, mungkin kita akan merasa tidak nyaman dalam keadaan seperti itu. Semua akan terhambat tanpa air, karena kita terbiasa menggunakan air dalam melakukan pekerjaan, terutama pekerjaan rumah.
Kelangkaan air bersih ini juga dirasakan oleh beberapa daerah, seperti di daerah Kabupaten Lahat misalnya yang juga memiliki permasalahan dalam mendapatkan air bersih. Belum lagi ditambah dengan musim kemarau yang tak kunjung usai. Dalam beberapa bulan terakhir banyak masyarakat yang terutama menggunakan Pelayanan dari PDAM Tirta Lematang Kabupaten Lahat mengeluh akan kinerja PDAM itu Sendiri.

Dimulai dari Lambatnya Pemasokan Air atau bahkan dalam beberapa hari tidak adanya pelayanan, kemudian saluran Pipanisasi yang bocor dan tidak mengalir.Dari beberapa sumber yang saya baca, Sebanyak 30 lebih pelanggan baru PDAM Tirta Lematang Kabupaten Lahat yang melakukan pemasangan dengan tarif murah meriah (450 ribu) tersebut sudah hampir 3 bulan tidak mendapat air bersih dari saluran air PDAM Tirta Lematang, terhitung dari Juni sampai Agustus 2015. Tentu hal ini menjadi pertanyaan bagi kita semua, terutama masyarakat yang menggunakan pelayanan dari PDAM tersebut. Sebelumnya sudah ada surat yang dikirimkan oleh salah satu masyarakat yang tinggal dijalan Kapten Saibuna Gg Musdalifah ke PDAM Tirta Lematang untuk menanyakan masalah lambatnya pelayanan. Namun tidak mendapatkan respon dari pihak PDAM tersebut. Hal ini membuat masyarakat yang menggunakan pelayanan melalui PDAM merasa kecewa. Belum lagi saat ditemui, Directur PDAM Tirta Lematang Efendi Kromo sedang tidak berada ditempat (sumber : Kabarretorika.com ).

Dari beberapa tahun belakangan, baru kali ini masyarakat mengalami atau merasakan kekecewaan yang parah terhadap Pelayanan PDAM. Bagi saya ini adalah hal yang sangat wajar apabila masyarakat menanyakan Haknya sebagai pelanggan kepada penjual jasa (PDAM tirta lematang, red). Ini bukan soal kenapa kita harus berlangganan kalau kita sudah mengetahui bahwa pelayanannya jelek, terus kenapa kita tidak mencari solusi lain kalau ada yang lebih baik. Tapi ini soal memperbaiki kinerja dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) tersebut. Sebagaimana “Perusahaan daerah” adalah perusahaan atau Instansi yang dipegang oleh pemerintah daerah. Dan pemerintah harus mengayomi masyarakatnya dengan baik. Dan perlu diketahui bahwasannya masyarakat sudah mencari solusi lain dengan cara membeli air dengan harga Rp. 50.000 /1 Tedmond Besar. Tentunya kita tahu bahwa suatu daerah bukan hanya satu atau dua Instansi saja yang memiliki masalah, banyak instansi-instansi pemerintahan itu yang memiliki masalah. Namun, untuk melangkah ke masalah lain, mungkin kita bisa mulai dari yang sifatnya umum atau Primer terlebih dahulu, seperti permasalahan kebutuhan air yang menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat. Kalau masalah yang sangat pokok ini saja pemerintah atau instansi yang terkait tidak dapat menanganinya dengan baik, bagaimana dengan masalah yang lain.

Saya sering melihat dan mendengar beberapa pejabat bersuara didepan masyarakat untuk menangani suatu masalah. Misalkan contoh: masalah pembuatan kartu BPJS terhadap masyarakat yang kurang mampu. Pejabat ini mengatakan bahwasannya ia akan memberikan pelayanan gratis kepada salah satu masyarakat yang tidak mampu untuk membuat kartu BPJS. Tapi pejabat ini hanya menjanjikan sebatas pembicaraan. Saya yakin pejabat tersebut menepati janjinya, tapi bagaimana dengan masyarakat yang diperbantukan? Apakah ia mengerti dengan prosedur? Apakah ada petugas yang datang kerumahnya dan cukup dengan menduduk maniskan masyarakat tersebut? Sekalipun bapak atau ibu yang terhormat memberi uang kepada masyarakat tersebut untuk ongkos operasional mereka, uang itu akan tetap habis dan kartu BPJS tidak akan terbuat. Mohon maaf sebelumnya, saya akan mengatakan bahwasannya Pengayoman terhadap masyarakat hanya omong kosong. Sekalipun Pejabat itu turun ketengah masyarakat, itu hanya sebatas pencitraan.

Kembali kepermasalahan Pokok mengenai Pelayanan Air bersih bagi masyarakat yang berlangganan ke Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Lematang Lahat. Bagi saya kegagalan adalah sebuah kebodohan. Itulah gambaran yang terjadi kepada Efendi Kromo selaku Directur PDAM tirta lematang dalam pengakuannya di media ( sumsel.tribunnews.com ) beberapa waktu lalu, jelas sekali ia menunjukan bahwa dirinya bodoh, ia mengatakan bahwa kondisi PDAM tirta Lahat sedang sakit dan sangat parah jika dibandingkan dengan PDAM yang ada dikabupaten kota di indonesia dan parahnya lagi hal itu ia katakan dihadapan masyarakat yang melakukan aksi demo dan dihadapan anggota DPRD Lahat diruangan gedung pertemuan Pemda Lahat pada senin 21 september 2015 kemarin. Sungguh memalukan, bukannya meyakinkan masyarakat dengan upaya-upaya justru ia malah memperburuk keadaan dengan mencari alasan-alasan. Padahal alas an - alasan yang katanya menghambat kinerja dari saluran PDAM selama ini semestinya dapat teratasi dengan anggaran yang jumlahnya miliaran rupiah itu. Hal itupun dibenarkan oleh Farhan Berza selaku wakil ketua DPRD Lahat bahwasannya ditahun sebelum-sebelumnya anggaran Untuk PDAM sendiri sudah sangat besar hingga mencapai puluhan miliar. Katanya kepada media ( sumsel.tribunnews.com ). Apapun alasan yang dikatakn directur PDAM yang telah mengakui kebodohannya itu, saya selaku masyarakat dapat memaklumi, namun ketika kami mengetahui bahwasannya anggaran yang dikucurkan untuk PDAM itu sendiri mencapai miliaran rupiah sangat wajar apabila Directur yang katanya dapat menurunkan hujan dengan mantranya dan telah mengakui kebodohannya itu diganti dengan yang lebih baik.

Perlu diketahui Masyarakat hanya menanyakan sebagaimana sesuatu yang sudah semestinya menjadi hak mereka. Dan itu adalah hal yang sangat wajar. Tidak mudah bagi sebagian kelompok untuk menyatukan ideology, bagaimana mungkin kami masyarakat mau bersama-sama melakukan aksi demo kalau yang kami rasakan tidaklah sama juga (satu permasalahan yang sama). Kami menuntut hak kami kepada PDAM Tirta Lematang agar segera menyelesaikan permasalahan Air yang tidak mengalir kepada pelanggan dan Saluran Pipanisasi yang bocor agar segera terselesaikan. Semoga hal ini dapat diperhatikan dan ditindak oleh Pemerintah Kabupaten Lahat dan juga pihak dari PDAM Tirta Lematang agar dapat memberikan jalan terbaik dari masalah ini. Kami tidak mau tahu jikapun ada permasalahan internal dari PDAM sendiri. Kami hanya ingin PDAM Tirta Lematang memenuhi kewajibannya sebagaimana mestinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar